Ragam  

Penelitian Ungkap Dampak Paparan Cahaya Biru pada Perkembangan Fisik dan Pubertas Dini

Foto: Gadget (pixabay/StockSnap)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Pertemuan Masyarakat Endokrinologi Pediatrik Eropa di Liverpool, Inggris, mengungkap temuan penting terkait dampak paparan cahaya biru dari perangkat elektronik terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik.

Studi ini menunjukkan potensi bahaya paparan cahaya biru, terutama dalam memicu percepatan pertumbuhan tulang dan pubertas dini.

Penelitian pada Tikus

Penelitian ini dilakukan terhadap 36 tikus yang dibagi menjadi tiga kelompok dengan perlakuan berbeda. Kelompok pertama menjalani siklus cahaya standar, kelompok kedua terpapar cahaya biru selama enam jam per hari, dan kelompok ketiga terpapar cahaya biru selama 12 jam per hari. Paparan dilakukan hingga muncul tanda-tanda awal pubertas.

Hasilnya, tikus yang terpapar cahaya biru menunjukkan pertumbuhan lebih cepat, terutama pada tulang, serta memulai pubertas lebih awal dibandingkan kelompok kontrol. Temuan ini mengindikasikan bahwa paparan cahaya biru dalam durasi panjang dapat memengaruhi pematangan lempeng pertumbuhan tulang, yang berdampak pada percepatan pertumbuhan fisik dan pubertas dini.

Dampak pada Pertumbuhan Anak

Dr. Aylin Kilinc Ugurlu, peneliti utama, menyatakan bahwa meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus, hasilnya menimbulkan kekhawatiran serupa bagi anak-anak yang sering terpapar layar perangkat elektronik. “Paparan cahaya biru jangka panjang bisa mempercepat pematangan tulang, tetapi ini juga berisiko menyebabkan penuaan tulang prematur,” ujarnya.

Percepatan pematangan lempeng pertumbuhan akibat paparan cahaya biru dapat menyebabkan penghentian pertumbuhan lebih dini. Akibatnya, anak-anak berisiko memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan rata-rata saat dewasa.

Risiko Pubertas Dini

Pada kondisi normal, anak perempuan mencapai tinggi maksimal antara usia 14 hingga 16 tahun, sementara anak laki-laki menyelesaikan pertumbuhan pada usia 16 hingga 18 tahun. Namun, pubertas dini dapat mengubah pola ini, mempercepat pertumbuhan awal tetapi menghentikan proses pertumbuhan lebih cepat dari semestinya.

Peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami efek jangka panjang paparan cahaya biru pada pertumbuhan anak. Orang tua juga diimbau untuk membatasi durasi penggunaan perangkat elektronik pada anak-anak, terutama pada malam hari, guna mengurangi risiko paparan cahaya biru yang berlebihan.

Temuan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan penggunaan teknologi demi mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.