Ragam  

Jalur KA Bandung – Ciwidey dan Banjar – Pangandaran Diusulkan Diaktifkan Kembali

Ilustrasi Kereta Api. PT KAI Daop 6 Yogyakarta melaporkan adanya kejadian tertempernya KA Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) oleh mobil di perlintasan tidak dijaga JPL 215 KM 150+3 antara Stasiun Srowot dan Brambanan pada Minggu (14/1) (Sumber: Kompas.tv/Ant)

BANDUNG, TINTAHIJAU.com — Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan telah mengusulkan ke Kementerian Perhubungan reaktivasi jalur kereta api Banjar – Pangandaran dan Bandung – Ciwidey.

“Beberapa hari lalu kami sudah mengusulkan ke Dirjen Perkerataapian (Kemenhub) jalur kereta api Banjar – Pangandaran dan Bandung – Ciwidey. Kami minta tinjauan apakah memungkinkan direaktivasi,” ujar Bey Machmudin, di Kota Bandung, Jumat (1/3/2024).

Dua jalur lama kereta api tersebut saat ini tidak aktif. Untuk kembali mengaktifkan kembali, Pemdaprov akan melakukan kajian pasar terlebih dahulu.

Baca Juga:  Alami Tabrakan dengan Mobil, KA Gaya Baru Malam Selatan Alami Kelambatan

Analisis pasar menjadi salah satu yang dipersyaratkan Dirjen Perkeretaapian apabila dua jalur itu ingin diaktifkan kembali.

“Misalnya jalur Banjar – Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Jadi kami diharuskan mengkaji dulu,” jelasnya.

Namun demikian, Bey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran – Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan Jabar.

Menurut Bey, reaktivasi jalur kereta api Banjar – Pangandaran dan Bandung – Ciwidey akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga. Selain itu reaktivasi juga bisa mengurangi kemacetan di jalan arteri.

Baca Juga:  Catat! Ini 10 Perilaku yang Bisa Bikin Kesal Saat Naik Kereta Api

“Sebetulnya kan secara pariwisata itu sudah tidak ada pertanyaan lagi pasti akan ramai, apalagi ada beberapa terowongan yang sangat indah,” ujar Bey.

Panjang lintasan rel kereta relasi Banjar – Pangandaran yaitu 82 kilometer mulai dari stasiun Banjar dan berakhir di Stasiun Cijulang. Jalur ini memiliki banyak jembatan dan terowongan.

Sementara jalur kereta api non aktif Bandung – Ciwidey berjarak 40 kilometer. Dahulu, dua jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke stasiun Bandung dan Batavia (Jakarta).

Baca Juga:  Ada Promo Tiket Kereta Api 12.12, Berikut Syarat dan Ketentuan Beserta Rutenya

Bey berharap reaktivasi dua jalur kereta api tersebut dapat terealisasi sehingga Jabar memiliki jalur transportasi dan perekonomian terbaik di Indonesia.

“Kami ingin Jabar lebih baik lagi dalam segala hal termasuk transportasi,” pungkas Bey.