Ragam  

BPOM Cegah Distribusi Makanan Tidak Layak Konsumsi dalam Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berhasil mencegah distribusi makanan tidak layak konsumsi dalam program Makan Bergizi Gratis. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BPOM untuk memastikan kualitas pangan yang diterima masyarakat tetap aman dan bergizi.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sayuran basi dalam paket makanan yang hendak didistribusikan. “Sayur yang basi ini kita cegah untuk tidak dimakan, tidak didistribusikan itu contohnya,” ujar Ikrar dalam pertemuan bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jumat (10/1/2025), seperti disiarkan oleh Kompas TV.

Penemuan makanan tidak layak konsumsi tersebut dilaporkan oleh balai besar BPOM di bawah koordinasi langsung lembaga tersebut. Ikrar memastikan bahwa makanan yang tidak memenuhi standar keamanan tidak akan sampai ke penerima manfaat. “Beberapa laporan dari balai BPOM yang ada di bawah koordinasi kami itu melaporkan, dan setelah itu telah disampaikan ke Satuan Kerja untuk pembagian, dan itu sudah dicegah,” jelasnya.

Baca Juga:  Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Subang Baru Sasar 27 Sekolah

Meskipun demikian, untuk menghindari kepanikan di masyarakat, lokasi spesifik temuan ini tidak disebutkan. “Tidak elok kalau saya menyampaikan tempatnya,” tambah Ikrar.

BPOM mulai terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis sejak 2 Januari 2025, dengan cakupan kerja yang mencakup 13 item. Tugas BPOM mencakup evaluasi produk makanan, pengawasan dapur, hingga memastikan kualitas makanan tetap terjaga selama proses distribusi.

Menurut Ikrar, sinergi antara balai besar BPOM dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia memainkan peran penting dalam keberhasilan program ini. “Seluruh balai-balai besar dan UPT-UPT Indonesia bekerja bersinergi, untuk apa, mulai dari tahap bagaimana mengevaluasi produk yang akan diberikan, bagaimana dapurnya, dan bagaimana produknya,” terangnya.

Baca Juga:  Pemkab Majalengka Anggarkan 5 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis

Dalam program ini, BPOM tidak hanya fokus pada kualitas makanan, tetapi juga mencegah potensi keracunan dan memastikan kandungan gizi yang tepat bagi penerima manfaat, khususnya anak sekolah. “Tupoksi BPOM mencegah terjadinya makanan yang diberikan kepada para anak sekolah ini bisa menyebabkan, misalnya, keracunan atau gizinya tidak pas,” tegas Ikrar.

Sebagai garda terdepan dalam pengawasan pangan, BPOM berkomitmen untuk memastikan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis. “Kami ingin tunjukkan bahwa BPOM berperan di front terdepan kesuksesan makan bergizi gratis ini,” tutup Ikrar.

Baca Juga:  Makan Bergizi Gratis Belum Merata, Siswa SMP di Cirebon Masih Bawa Bekal Sendiri.

Dengan langkah tegas ini, BPOM menunjukkan keseriusannya dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui pengawasan ketat terhadap pangan yang didistribusikan dalam program sosial pemerintah.