Ragam  

BNN RI Tingkatkan Kemampuan Analis Melalui Pelatihan Teknis Analisis Intelijen

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) memberikan pelatihan teknis analisis intelijen kepada analis bidang Pemberantasan, di PPSDM BNN Lido, Jawa Barat, pada Selasa (23/4/2024).

Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari mulai dari Selasa (23/4) hingga Jumat (26/04). Pelatihan Teknis Analisis Intelijen ini diikuti oleh 40 orang peserta dari BNN Pusat dan BNN Provinsi secara resmi dibuka oleh Sekretaris Utama BNN RI, Tantan Sulistyana, S.H., S.I.K., M.M.

Dalam sambutannya, Sestama BNN RI mengingatkan kepada para peserta pelatihan akan pentingnya memiliki landasan yang mengacu pada etika dan moral dalam mengemban tanggung jawab sebagai personel bidang Pemberantasan.

Baca Juga:  Kepala BNN RI Berikan Motivasi dan Bentengi Pekerja Migran Indonesia dari Bahaya Narkotika

“Kedeputian Berantas bersama PPSDM hari ini menyelenggarakan pelatihan, kita mempunyai tugas dan fungsi. Selain melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan juga melaksanakan pemutusan jaringan narkotika yang terorganisir,” ujarnya.

Sestama BNN RI mengharapkan dari masing-masing tingkatan baik menyelenggarakan kegiatan pelatihan secara mandiri harus sesuai aturan. Masing-masing pegawai itu wajib meningkatkan kompetensi.

Selain itu, kita harap ada perbuatan landasan yang berkaitan dengan etika dan moral kita bagi seluruh personel (sesuai Catur Dharma Tara).

Baca Juga:  Jadwal Lokasi SIM Keliling Tanggal 22 Februari di Kabupaten Subang

Lebih lanjut, Sestama BNN RI mengatakan bahwa pelatihan ini memiliki empat poin. Pertama, meningkatkan kemampuan dalam pengumpulan data intelijen yang akurat.

Kedua, meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyelidikan lapangan dengan dukungan human intelligence yang profesional dan teknologi intelijen yang handal.

Ketiga, meningkatkan kemampuan dalam melakukan analisis jaringan sindikat narkotika, meliputi jaringan pelaku, komunikasi, keuangan, distribusi, produksi dan pemasaran dengan basis sistem dan teknologi intelijen.

Dan keempat, meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyimpanan data melalui sistem dan teknologi dalam rangka mendukung pemetaan jaringan sindikat narkotika.

Para peserta pelatihan akan mengikuti metode latihan klasikal dengan total 35 jam latihan. untuk evaluasi penilaian dibagi menjadi dua, evaluasi akademik sebesar 80 persen dan sikap perilaku 20 persen.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Tiga Jaringan Narkoba Internasional yang Beroperasi di Indonesia

Selain internal BNN, dalam pelatihan ini juga menghadirkan narasumber dan fasilitator yang berasal dari Detasemen Khusus 88 Anti Teror dan juga Drug Enforcement Administration (DEA).