TANGERANG, TINTAHIJAU.com — TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia. Hingga saat ini, TNI AL telah berhasil membongkar pagar laut sepanjang 22,5 kilometer yang berada di perairan Banten. Pembongkaran ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan akses masyarakat, terutama para nelayan, ke wilayah laut yang sebelumnya tertutup oleh pagar ilegal.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama I Made Wira Hady, dari total pagar laut yang telah dibongkar, sepanjang 18,2 kilometer berada di kawasan Tanjung Pasir, sementara 4,3 kilometer lainnya berada di kawasan Kronjo, Tangerang, Banten. Operasi pembongkaran ini telah berlangsung sejak pagi dan dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh area yang terdampak dapat dibersihkan.
Untuk menjalankan misi ini, TNI AL menurunkan sebanyak 219 personel yang berasal dari Pasmar 1, Lantamal III, dan Koarmada I. Selain itu, sejumlah alutsista turut dikerahkan, termasuk satu Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla), sepuluh perahu karet (PK), satu Ranger Boat (RBB), serta satu Rigid-Hull Inflatable Boat (RHIB).
Tidak hanya personel TNI AL, sebanyak 40 nelayan setempat juga berpartisipasi dalam pembongkaran pagar laut ini dengan menggunakan delapan kapal nelayan. Keterlibatan masyarakat setempat diharapkan dapat mempercepat proses dan memberikan manfaat langsung bagi para nelayan yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengakses area perairan tersebut.
Namun, dalam proses pembongkaran ini, TNI AL menghadapi berbagai tantangan, seperti angin kencang dan gelombang tinggi yang memperlambat pekerjaan. Selain itu, pagar laut tersebut terpasang dalam dua lapisan serta terdapat keramba apung yang tertancap di sekitar pagar bambu, sehingga memerlukan upaya ekstra dalam penanganannya.
TNI AL menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembongkaran pagar laut ini sesuai dengan perintah Presiden RI Prabowo Subianto. Langkah ini diambil guna memastikan keamanan serta kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama para nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut. Dengan upaya ini, diharapkan akses terhadap sumber daya laut dapat kembali terbuka dan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat.