RSUD Subang Bebaskan Biaya Perawatan Siswa SD Korban Dugaan Perundungan

SUBANG, TINTAHIJAUCOM – AR (9), seorang murid kelas tiga SD Negeri di Blanakan Subang yang diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya, meninggal dunia setelah lima hari kritis, Senin (25/11/2024) sore.

Korban menghembuskan napas terakhirnya dalam kondisi koma sejak dirawat di RSUD Subang

Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Subang, dr. Syamsu Ryza, mengatakan pihak RSUD membebaskan seluruh biaya perawatan korban. Hal tersebut sesuai atas arahan dari Pj Bupati Subang. “Sampai detik ini kita gratiskan,” ujarnya.

Baca Juga:  Pegawai RSUD Subang Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang Pemilihan Duta Korpri

Dr. Syamsyu menjelaskan kondisi kritis korban sejak pertama kali tiba di rumah sakit. “Memang kondisinya kritis sejak datang, dan kondisinya koma. Kalau dari sisi medis sebenarnya sudah mati batang otak, tadi jam 16.10 meninggal,” ucapnya.

Menurutnya, terdapat dugaan kuat bahwa korban mengalami pendarahan di otak akibat benturan. “Ini masih dicurigai terjadinya pendarahan di otak, kecurigaan di sana (benturan) kalau tidak ada kelainan lain,” katanya.

Lebih lanjut, dr. Syamsu mengungkapkan bahwa pemeriksaan lebih lanjut terhadap korban tidak dapat dilakukan karena kondisinya yang tidak stabil. “Pemeriksaan lebih lanjut belum bisa dilakukan karena kondisi pasien tidak stabil, dan tidak bisa dilakukan rujukan. Kita tetap melakukan observasi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Samudera Hindia Selatan Jawa Barat Diguncang Gempa M5,6 Tapi Tidak Berpotensi Tsunami

Kasus ini masih dalam penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dan kronologi kejadian yang menimpa korban.

sumber: iNews