Ini 3 Alasan Donald Trump Pertimbangkan Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

Donald Trump ingin memindahkan dua juta warga Gaza ke Indonesia. Foto/X/Timesofgaza

GAZA, TINTAHIJAU.com – Tim Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi relokasi sementara bagi sebagian dari dua juta warga Palestina yang berada di Gaza.

Langkah ini muncul sebagai bagian dari upaya membangun kembali wilayah Gaza yang rusak parah akibat konflik berkepanjangan. Menurut laporan jaringan NBC, Indonesia disebut sebagai salah satu negara tuan rumah sementara yang dipertimbangkan untuk menampung pengungsi tersebut.

Selain itu, utusan Timur Tengah AS yang baru, Steve Witkoff, direncanakan melakukan kunjungan ke Gaza sebagai bagian dari upaya mempertahankan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Berikut adalah tiga alasan utama yang menjadi dasar rencana tersebut:

Baca Juga:  Sejumlah Fakta Menarik dari Pelantikan Donald Trump Menjadi Presiden AS ke-47

1. Stabilitas Jangka Panjang di Gaza

Menurut seorang pejabat anonim, Witkoff berusaha memahami langsung situasi di lapangan dengan mengunjungi Gaza. Hal ini dianggap penting untuk mencari solusi stabilitas jangka panjang bagi dua juta warga Palestina yang terdampak perang, sekaligus menjaga kepentingan Israel. Pejabat tersebut menekankan bahwa pendekatan ini lebih baik daripada hanya bergantung pada informasi dari pihak Israel semata.

2. Meningkatkan Kualitas Hidup Warga Gaza

AS percaya bahwa memperbaiki kualitas hidup warga Gaza dapat mencegah terjadinya pemberontakan di masa depan. Pejabat yang mengetahui rencana tersebut menyatakan, “Jika kita tidak membantu warga Gaza dan memberi mereka harapan, situasi akan semakin memburuk.” Pertemuan Witkoff dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 11 Januari lalu juga menjadi langkah penting untuk menyelesaikan kesepakatan ini.

Baca Juga:  Suami BCL Dilaporkan Mantan Istri Karena Dugaan Penggelapan Uang Rp6,9 Miliar

3. Netanyahu sebagai Sekutu Utama Trump

Dalam upaya mencapai kesepakatan, Trump dan timnya menekankan hubungan strategis dengan Israel. Witkoff bahkan secara tegas meminta Netanyahu untuk berkomitmen pada kesepakatan ini, menunjukkan bahwa Trump telah melakukan banyak hal untuk mendukung Israel selama masa jabatannya. Langkah ini mencerminkan pentingnya hubungan erat antara kedua pemimpin.

Laporan ini menimbulkan beragam reaksi, mengingat Indonesia, sebagai salah satu negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, memiliki pandangan yang kuat terhadap isu Palestina dan Israel. Langkah tersebut masih dalam tahap pertimbangan dan belum ada keputusan resmi yang diumumkan.

Baca Juga:  Mimin Hanya Wajib Lapor dan Tidak Ditahan Walau Menjadi Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sumber: SINDOnews.