BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Tunas Bandung Philharmonic sukses menggelar konser bertajuk Music Through Ages di Bandung Creative Hub, Jl Laswi No. 7, Bandung pada Sabtu (2/11/2024).
Konser ini menampilkan penampilan memukau dari anak-anak yang tergabung dalam Tunas Bandung Philharmonic. Mereka memainkan berbagai alat musik, termasuk biola, cello, gitar, dan alat musik tradisional gambang. Alunan lagu-lagu yang dibawakan menciptakan suasana yang indah dan mengesankan bagi para penonton.
Konser dibagi menjadi tiga sesi, di mana masing-masing sesi menampilkan repertoar yang beragam. Pada sesi pertama, penonton disuguhkan lagu-lagu tradisional Indonesia seperti Mojang Priangan, Manuk Dadali, Ayang-ayang Gung, Ampar-ampar Pisang, Sisiliana, Nona Manis, dan Sajojo. Di sesi kedua, penampilan dilanjutkan dengan lagu-lagu seperti Palladio, Lightly Row, Granvalls, Adagio, Bouree, Tokecang, dan Kiss The Rain. Sesi terakhir menampilkan lagu-lagu pop yang terkenal, termasuk Can’t Help Falling in Love, Remember Me, Andante no 4 op 31, Lagrima, Shape of You, dan Clog Dance.
Penampilan Tunas Bandung Philharmonic membuat para penonton merasa takjub dan terhibur. Konser ini bukan hanya menjadi momen berharga bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa dengan dukungan yang tepat, musik dapat diakses oleh semua orang dan menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
Sutrisna, perwakilan dari Tunas Bandung Philharmonic Center Subang, menyampaikan bahwa sekitar 19 peserta dari Komunitas Gitar Subang turut berpartisipasi dalam konser tersebut.
Sebelumnya, komunitas ini juga menjadi pembuka konser Tilurama Guitar Trio di Jacob Hall, Setrasari Mall, Bandung. Selain peserta dari Komunitas Gitar Subang, tampil juga anak-anak dari Rumah Kasih Kurnia (RKK) Sarijadi dan SOS Kinderdorf Lembang, yang semakin menambah keragaman penampilan.
Profil Bandung Philharmonic
Bandung Philharmonic merupakan orkestra simfoni profesional pertama di Kota Bandung, yang didirikan pada tahun 2015 oleh Airin Efferin, Fauzie Wiriadisastra, Ronny Gunawan, dan Putu Sandra Kusuma. Robert Nordling, direktur musik dari Lake Forest Civic Orchestra, dan Michael Hall, solis viola dan pengajar di VanderCook College of Music, berperan sebagai direktur artistik dalam pengembangan orkestra ini. Sejak didirikan, Bandung Philharmonic telah mempersembahkan lebih dari 20 karya komponis internasional dan nasional.
Sebagai yayasan non-profit, Bandung Philharmonic aktif dalam berbagai program pendidikan dan kebudayaan, seperti Program TUNAS dan Kompetisi Komponis Muda Indonesia.
Program TUNAS, yang terinspirasi oleh El Sistema di Venezuela, menyediakan instrumen gratis serta pelatihan musik orkestra untuk anak-anak yang kurang beruntung. Bandung Philharmonic berambisi untuk mendirikan hingga 100 ansambel dalam sepuluh tahun ke depan, menjadikan musik lebih terjangkau dan menyentuh kehidupan anak-anak di komunitas mereka.
Konser Music Through Ages ini membuktikan bahwa musik adalah jembatan yang menghubungkan berbagai generasi dan budaya.
Dengan semangat dan dedikasi, Tunas Bandung Philharmonic telah menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton dan peserta, menjadikan malam itu sebagai perayaan musik yang luar biasa.
Konser Music Through Ages menjadi pengingat bahwa musik tidak hanya mampu menghubungkan kita melampaui batas waktu dan budaya, tetapi juga memberikan harapan dan inspirasi bagi generasi mendatang. Mari terus dukung dan kembangkan bakat-bakat muda, karena setiap nada yang mereka mainkan adalah langkah menuju masa depan yang lebih cerah, di mana musik menjadi bahasa universal yang menyatukan hati dan jiwa kita.
Penulis: Kin Sanubary | Photo: Sutrisna